Sindo Daily- Ramlan butar Butar ( 45 ) otak pelaku
perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas Jakarta Timur, diketahui pernah juga
melakukan aksi yang sama di daerah Depok. Pelaku diketahui juga selalu membawa
senjata api dan senjata tajam dalam melakukan aksinya.
Pelaku Ramlan dikenal dengan nama pincang. saat melakukan
aksi nya dia selalu membawa beberapa temannya. diapun menjadi kapten dalam
komplotan perampokan. dia sering membawa dua hingga tiga orang anggota, dalam
melakukan aksinya, kelompok ini terkenal sadis dan tidak segan segan melukai korbannya.
Pelaku mulai merampok sejak dua tahun belakangan ini. Ramlan
cs pernah beraksi di sebuah toko material yang berada di daerah Cimanggis.
disini pelaku mengasak sejumlah perhiasan dan uang tunai. Ramlan juga pernah
menggondol brankas di rumah salah satu artis kawakan Farouk Avero pada tahun
2014 silam.
Berangkas itu diketahui berisi sejumlah perhiasan yang
kemudian dibawa lari. tak hanya itu, para pelaku juga pernah menyekap anak anak
di sebuah rumah orang asing di perumahan mewah. Di rumah warga asing tersebut
yang terletak di perumahan griya Telaga Permai, Cilacap, Depok itu Ramlan cs menyekap
anak anak yang sedang kursus les.
Peristiwa itu terjadi pada agustus 2015 silam." Catatan
yang ada memang dia pernah beberapa kali beraksi di Depok" ungkap Kasat
Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho.
Ramlan cs juga pernah menggasak toko grosir yang berada di
Gas Alam, Cimanggis Depok pada tahun 2014 lalu. pelaku berhasil menggasak uang
korban disana.
"Di daerah Cikarang juga tersangka pernah melakukan aksinya. dirumah warga negara
asing, barang belum sampai sempat diambil. dijalan Protokoler Rumah toko.
kerugian sejumlah uang dan perhiasan" Ungkap Teguh.
"Ada juga pernah di daerah bogor, Belakang terminal bus
Baranangsiang di rumah. korban mengalami kerugian berupa perhiasan dan uang
tunai pada tahun 2015." tandasnya.
kawanan ini terkenal sebagai spesialis penggasak rumah
mewah. biasanya mereka akan pura pura bertamu. kemudian setelah korban keluar
dari rumah langsung di lumpuhkan dengan cara di todong dan diancam dengan
pistol atau diacungkan senjata tajam.
Biasanya mereka juga membawa arit, parang, dan golok. lalu
para korban akan di ikat dengan tali rafia" tambahnya.