Sindo Daily - Mungkin Anda akan terheran, mengapa bisa seorang wanita bisa menjadi seorang sniper? Apalagi Sniper yang memiliki tembakan jitu dan saat ini juga sedang diburu oleh Kelompok ISIS. Ya Benar, Dia Adalah Joanna Palani,Wanita berusia 23 tahun yang merupakan campuran blasteran Kurdi-Denmark.
Selasa (07/02/2017) Sesuai dari Situs Daily Mail yang ada di Inggris, Dilaporkan kisah ekslusif dari Joanna, dirinya terlihat cukup tangkas dengan wajah yang cantik dan rambut ikal berwarna blonde, namun tidak bisa dibayangkan bahwa profesinya itu adalah sebagai seorang Sniper atau nama lainya Penembak.
Umumya seorang Sniper lebih cocok untuk dikaitkan dengan pria yang tentunya bertubuh besar dan kekar serta prilaku yang cool.
Dikisahkan bahwa Joanna menanggalkan bangku kuliah nya di Denmark-Kopenhagen yang tujuan utamanya yaitu untuk memerangi tindak kejahatan dari Kaum ISIS dalam pertempuran Irak dan juga Suriah.
Walapun rintangan untuk menjadi seorang Sniper tidaklah cukup mudah namun dengan seluruh tekad yang dia miliki akhirnya di memutuskan pergi ke Syria dalam menjalankan tugasnya itu, bahkan bisa saja sewaktu-waktu dirinya terbunuh. Namun Dia Mengatakan dia tidak pernah menyesali apa yang telah dia lakukan.
Joanna Biasanya menggunakan Senapan SVD Dragunov dan juga Kalashnikov. Dihimpun dari data informasi yang ada bahwa Joanna telah membunuh lebih dari 100 orang jiwa yang semuanya adalah pejuang dari ISIS.
Seiring dengan suksesnya dirinya menghadapi ISIS di Medan perang. Joanna akhirnya menjadi kebanggaan dari Batalion YPG yang merupakan salah satu Angkatan Bersenjata Pemerintan regional Kurdistan yang ada di Irak.
Berbekal dengan beberapa perlengkapan seadanya seperti Senapan, Teropong termal, granat dan makanan kecil dirinya mampu untuk bertahan dalam kesulitan seperti dimalam hari dengan sediktinya penerawang cahaya dan bahkan sekalipun ditempat yang sepi.
Joanna Menambahkan sewaktu dia masih kecil dan berada dipengungsian dirinya sangat merasakan bagaimana kerasnya perjuangan keluarganya serta para orang Kurdi dalam melakukan perlawanan terhadap kaum mereka yang ada di Irak, Sehingga mentalnya telah ditempa sedemikian yang lantas membuat dirinya berbeda dari wanita lainnya.
Ketika usianya 4 tahun, dirinya pernah mengungsi ke denmark dan disana Joanna mendapatkan pendidikan yang tentunya sangat bagus, namun karena hasrat yang muncul dalam diri untuk belajar menggunakan senapan maka saat itu Kakeknya mengajak dirinya untuk belajar menembak saat usianya telah memasuki 9 tahun.
Joanna tetap akan terus memerangi ISIS karena selama ini ISIS sudah sangat memperlakukan secara buruk para anak-anak serta perempuan.
Sebagai Seorang Sniper yang tangguh,Pimpinan ISIS tentunya bukan tidak mengetahui bahwa Orang Kurdi memiliki seorang penembak Jitu yang memilki keunikan tersendiri.
Sehingga mereka juga mengumumkan bahwa kepada siapa saja yang mampu untuk menangkap dan membunuh Joanna Palani, maka imbalan yang akan diperoleh adalah dengan hadiah 1 Juta Dollar atau setara dengan Rp 13 Miliar.
ISIS memang sudah merencanakan untuk memburu saya dan menjadikan saya sebagai hasrat pelampiasan seks mereka. Ungkap Joanna kepada media
