Sindo Daily - Peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting ( SMRC )
Sirojudin Abbas menilai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudahoyono (
SBY ) tidak mungkin mendukung Prabowo Subianto didalam Pilpres 2019 karena
adanya faktor Sejarah militer. Penilian tersebut ditepis kubu Demokrat.
"Menurut saya itu tidak ada hubungan antara apa yang
disampaikan Sirojudin Abbas, mungkin saya pikir dia itu tidak cukup tahu
mengenai militer. Saya pernah menjadi wartawan militer, tahun-tahun itu saya
tahu persis bagaimana militer secara organisasi," ujar Ketua Divisi
Komunikasi Partai Demokrat Imelda Sari, Minggu ( 30/7/17 ).
Dirinya menjelaskan, kala itu keputusan untuk memberhentikan
Prabowo mengacu pada keputusan didalam institusi TNI Angkatan Darat. SBY
disebut tidak dapat membuat keputusan didalam Dewan Kehormatan Perwira karena
sifatnya institusional.
Menurut Imelda tidak akan ada duet Prabowo-Hatta pada
Pilpres 2014 seandainya ada faktor sejarah militer tersebut. Diketahui Hatta
Rajasa sendiri merupakan besan SBY.
"Beliau ( SBY ) tidak mau menyatakan sikap politiknya
saat itu karena sebagai Presiden tidak bersikap gaduh. Partai Demokrat
posisinya diminta netral," ujar Imelda.
Dirinya menambahkan, didalam pertemuan antara Ketum Demokrat
dan Gerindra pada Jumat ( 27/7/17 ) lalu dibahas salah satunya mengenai
judicial review UU pemilu. Tidak ada pembahasan mengenai Pilpres 2019.
"Pertemuan kemarin itu telah kita jelaskan bahwa secara
moral kita itu ada bersama-sama memiliki agenda yang sama, salah satunya adalah
JR untuk UU pemilu. Kemudian untuk hal lainnya akan ada pertemuan intensif
selanjutnya," tutur Imelda.
"Meskipun kita tidak mengatakan ini akan ada koalisi
yang permanen di 2019, tapi kerjasama antar parpol itu apakah terus dilakukan
termasuk juga secara intensif kebersamaan," jelasnya.
Sebelumnya Peneliti SMRC Sirojudin Abbas mengatakan SBY
tidak akan mendukung Prabowo sebagai salah satu Capres di Pilpres 2019. Sebab,
SBY merupakan salah satu jenderal yang ikut menandatangani surat dewan
kehormatan perwira untuk memecat Prabowo.
"SBY salah satu jenderal yang ikut merekomendasikan
Prabowo dipecat. Posisi pandangan itu, mana mungkin SBY merekomendasikan atau
mendukung jenderal yang akan dipecatnya," ujar Abbas didalam diskusi di
D'Hotel, Minggu ( 30/7/17 ).( Sindo Daily )