Sindo Daily - Wakil Ketua Umum Partai Gerinda Fadli Zon menilai, dukungan
dari partai Perindo kepada Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 merupakan hal yang
wajar.
Langkah tersebut merupakan hak politik masing-masing partai.
Namun dia melihat saat ini adanya kecenderungan pihak-pihak
yang berbeda dengan pemerintah kerap ditekan.
"Tekanan macem-macem lah termasuk persoalan - persoalan
yang menyangkut hukum, hukum dapat dijadikan untuk menekan partai politik dan
sekaligus merangkulnya. Dan saya kita ini akan sangat membahayakan demokrasi
karena dijadikan sebagai alat-alat gitu," kata Fadli saat ditemui di
Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis ( 3/8/17 ).
Namun saat ditanya apakah penyataannya tersebut terkait
dengan kasus yang kini menjerat Ketum Perindo Hary Tanoe, Fadli membantahnya.
Namun dia kembali menekankan saat ini pola yang berlaku
didalam kekuasan senderung seperti itu, Yakni melakukan penekanan terhadap
pihak yang berseberangan untuk kemudian dirangkul.
"Polanya itu seperti stick anda carrot. kalu tidak
nurut dikasih stick dan kalau ikut dikasih carrot. Saya kita ini adalah
carfa-cara kekuasaan ketimbang cara-cara penegakan hukum," ujar Fadli
Hamzah.
Sebelumnya Ketum Perindo Harry Tanoe yang sekaligus CEO MNC
Group menyatakan akan mendukung Presiden Jokowi pada Pilpres 2019.
Rencana tersebut akan di bahas didalam Rapimnas Partai
Perindo yang akan diadakan pada akhir tahun 2017.
HT saat ini telah berstatus tersangka di Bareskrim Polri
atas dugaan melakukan ancaman melalui pesan elekrtonik kepada Subdirektorat
Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto.
Kajaksaan Agung juga tengah menyelidiki tindak pidana kasus
korupsi terhadap pembayaran restitusi atas permohonan PT Mobil 8 Telecom pada
tahun 2007-2008 yang di duga juga melibatkan HT sebagai Komisaris di perusahaan
tersebut. ( Sindo Daily )