» » Banyak rencana pembunuhan Ahok, Djarot setuju Telegram di blokir

Banyak rencana pembunuhan Ahok, Djarot setuju Telegram di blokir

Penulis By on Selasa, 18 Juli 2017 | No comments

Banyak-rencana-pembunuhan-Ahok-Djarot-setuju-Telegram-di-blokir

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengakui dirinya telah mengetahui adanya rencana pembunuhan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thajaja Purnama atau Ahok didalam aplikasi pesan singkat Telegram.

Djarot kemudian mendukung rencana pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir layanan Telegram di Indonesia.

"Saya dengan ada rencana pembunuhan tersebut ( terhadap Ahok di Telegram ).Makanya kalau memang itu harus dicabut, dihentikan izinnya di Indonesia, itu sangat bagus," ujar Djarot saat ditemui di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu ( 19/7/17 ).

Djarot mengatakan, semua layanan aplikasi pesan singkat harus dapat dikontrol oleh pemerintah. Terlebih, pesan didalam Telegram tersebut sebagai satu-satunya yang tidak dapat dideteksi oleh orang lain selain pengirim dan penerima pesan.

Telegram juga di duga telah digunakan untuk melakukan aksi terorisme seperti merakit bom serta menyebarkan paham-paham terkait dengan terorisme itu.

Menurut Djarot, selain melalui layanan Telegram, ancaman terhadap Ahok juga terjadi di Rutan Cipinang maupun Lapas Cipinang.
"Makanya saya sampaikan kenapa waktu itu saya maksa jangan di Cipinang. Ancamannya sudah lama, bahkan sebelum masuk di Telegram saya sudah dengar juga ancaman seperti itu. Tetapi tidak boleh takut, negara tidak boleh takut terhadap hal-hal seperti itu," kata Djarot.

Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan sebelumnya membenarkan rencana pembunuhan terhadap Ahok menjadi salah satu alasan diblokirnya Telegram.

Rencana pembunuhan itu dibarengi dengan pengeboman mobil dan tempat ibadah pada 23 Desember 2015.
"Data ini kami dapat dari Densus88. Jadi untuk detail bagaimana ancaman tersebut hanya Densus yang tahu," ujar Samuel, Selasa ( 18/7/17 ).

Selain alasan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informastika bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme juga membeberkan alasan lain mengapa layanan Telegram diblokir.

Salah satu alasan lainnya yakni adanya penyerangan senjata tajam terhadap dua orang anggota kepolisian di Masjid Falatehan oleh seorang pria, Jakarta Selatan pada 30 Juni 2017 lalu.

"Adapun pemblokiran dilakukan pemerintah terhadap 11 alamat DNS yang digunakan untuk mengakses layanan chat tersebut.

Aplikasi mobile Telegram sendiri sampai saat ini masih dapat dipergunakan. Seperti diketahui bahwa Kemenkominfo telah memblokir aplikasi web Telegram sejak Jumat ( 14/7/17 ).


Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

 
Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini TVN24 Online Sbobet Euro Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Kompasindo News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet