Sindo Daily - Sejumlah peternak sapi yang ada di provinsi Jambi tengah
sedang dilanda galau. Penyebabnya adalah adanya serangan virus Jembrana yang
kini tengah menjangkiti ternak mereka. Dari keterangan warga setempat, virus
tersebut menyerang sapi di kabupaten Batanghari dan Muarojambi.
Di Kabupaten Muarojambi saja, virus tersebut diketahui sudah
menyebar ke sejumlah kecamatan seperti di kecamatan Mestong, Sungai Bahar,
Sungai Gelam dan Muarasebo. Virus ini diketahui mirip dengan virus HIV pada
manusia.
"Informasi dari sejumlah teman-teman peternak, virus
ini juga telah menyerang peternakan di Batanghari," ujar Hendra, salah
seorang peternak sapi di kecamatan Sungai Bahar, Sabtu ( 12/8/17 ).
Menurut Hendar, sebagaian besar sapi yang ada di Muarojambi
adalah jenis sapi Bali. Sapi jenis ini memang rentan terjangkit berbagai virus
sperti virus Jembrana. Salah satu gejala dari virus ini adlah keluarnya cairan
dari hidung sapi, adanya bercak darah di tubuh sapi serta diare yang disertai
darah. Kemudian suhu badan sapi tinggi hingga menyebabkan kematian mendadak
pada sapi.
Hendra mengakui dirinya memiliki 10 ekor sapi. Dua
diantaranya memiliki gejala mirip virus Jembrana. Dia beserta peternak lainnya
langsung melaporkan kejadian tersebut kepada dinas peternakan setempat.
"Ada beberapa peternak yang memilih untuk segera
memotong sapinya karena takut mati mendadak, mudah -mudahan virus ini cepat
hilang apalagi sudah mau idul adha," ujar Hendra.
Sementara itu, dokter hewan dari Dinas Peternakan di
Muarojambi, drh Rikianto menyebutkan selama periode Januari hingga Juli 2017
setidaknya telah ada 500 ekor sapi yang berada di Muarojambi yang terjangkit
virus ini.
Menurutnya, sudah cukup banyak laporan akan virus tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah langsung turun ke lapangan untuk
pengecekan. Sapi-sapi yang terjangkit langsung akan diberikan vitamin untuk
memperkuat daya tahan tubuh sapi.
"Peternak di imbau untuk lebih waspada didalam menjaga
ternaknya. Secepatnya melapor apabila ada ditemukan gejala-gejala penyakit pada
sapi tersebut," ujar Riki.( Sindo Daily )