Sindo Daily - Pihak aparat keamanan gabungan yang ada di Pulau Sebatik
Kalimantan Utara telah menyebar pamflet berisi foto warga negara Indonesia yang
kini masuk daftar pencarian orang karena terlibat teroris Maute, Marawi,
Filipina.
Penyebaran dan pemasangan pamflet DPO terosis tersebut
dilakukan di area pelabuhan tikus dan dermaga speedboat reguler penyeberangan
di Pulau Sebatik.
"Kegiatan itu dilaksanakan didalam upaya counter
terrorism dan masuknya para kelompok militan Maute Marawi Filipina yang ada
diperbatasan Sebatik," kata Letda Laut ( P ) Benu Purnomo, Selasa ( 6/6/17
).
Selain melakukan kegiatan pembagian dan pemasangan pamflet,
juga dilakukan upaya sosialisasi untuk pembinaan bela negara dan sweeping para
penumpang speedboat reguler oleh pihak aparat gabunggan yang terdiri dari
Satgas marinir Ambalat XXI, pos TNI AL sungai Nyamuk, Polsek Sebatik Timur
serta Kompi 3 Batalion C Pelopor Brimob Polda Kaltim.
Pihak aparat keamanan gabungan TNI dan Polri kini terus
memperketat pengawasan di jalur-jalur yang dianggap rawan di Pulau Sebatik.
Dengan bersenjatakan lengkap, sejak Kamis ( 1/6/17 ) mereka
terus melakukan tugas untuk menghadang pelarian para kelompok ISIS dan kelompok
penentang pemerintah dari Marawi, Filipina.
Sejak menjalankan tugas di Pulau Sebatik, personil Kompi 3
Batalion C Pelopor Brimob Polda Kalimantan Timur maupun dari TNI yang telah
ditugaskan khusus di Pulau Sebatik juga aktif didalam melakukan patroli untuk
menyisir hutan maupun kawasan pesisir timur.
ketegangan operasi militer yang terjadi di Filipina antara
kelompok teroris Maute dengan militer Filipina di Marawi telah membuat para
prajurit TNI kini lebih meningkatkan pengamanan didaerah perbatasan.
Meningkatnya pengamanan tersebut dilakukan karean dibeberapa
kawasan di Indonesia berbatasan langsung dengan Filipina yang mana telah
membuat tiga Kodam sekaligus siaga untuk menghadapi kemungkinan terburuk saat pasukan
militan kabur ke Indonesia.
Pangdam VI / Mulawarman Mayjen TNI Sonhadji menjelaskan
tidak hanya Kodam VI/MLM saja yang siaga, namun Kodam XIII/merdeka dan Kodam
XVI/Pattimura. "Terkait dengan situasi yang ada di Filipina, pasukan yang
ada diperbatasan telah kita perintahkan untuk mengintensitaskan patroli
termasuk Satgas Gabungan Intel ( SGI ) yang akan melakukan sweeping
dijalur-jalur tikus termasuk Babinsa dari semua Kodim untuk selalu standby di
desa binaannya," ucapnya saat ditemui di sela safari ramadhan di Korem
091/Aji Suraya Natakesuma, Senin ( 5/6/17 ) kemarin.
Menurutnya, saat ini terdapat setidaknya 700 prajurit TNI
dari dua batalyon yang telah siapa di perbatasan dan kini telah diperkuat
dengan intel dan juga dari pihak babinsa. "Satuan tempur dan Bantuan tempur
yang ada kini telah siap untuk pergerakan menunggu perintah,"tegasnya.
Terkait dengan kaburnya para militan Maute yang berafiliasi
dengan ISIS ke Indonesia melalui jalur perbatasan. Pihaknya mengaku telah
mengantisipasi kemungkinan hal tersebut terjadi."Kami antisipasi yang
paling buruk dan kita telah siap untuk semuanya.Namun sementara belum adanya
informasi akan menuju ke Indonesia,"tuturnya. ( Sindo Daily )