Sindo Daily - Ma'ruf Amin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia enggan untuk
menanggapi banyaknya soal Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI ) Rizieq Shihab
yang saat ini tengah berada di Arab Saudi. Namun dirinya menghimbau Rizieq
untuk mematuhi hukum yang ada di Indonesia.
"Itu lah yang tidak saya ketahui masalahnya, hanya
polisi yang tahu. Kenapa Rizieq tidak pulang, ya yang tahu hanya Rizieq. Jadi nanti
jika saya yang menilai, saya nanti takut salah menilai," kata Ma'ruf saat
ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu
(17/5/17).
Menurut dirinya,sebagai warga negara yang baik, sudah
seharusnya Rizieq dapat mematuhi hukum yang ada. Namin saat ditanya apakah
dirinya ada melakukan komunikasi dengan Rizieq selama berada di Arab Saudi,
Ma'ruf menyangkal hal itu.
"Iya, harus patuh hukum, kalau mematuhi hukum semua
harus dapat mematuhi, kita ini sebagai warga negara. Sebagai negara hukum, jadi
kita harus dapat mematuhi proses hukum," ucap Ma'ruf.
Saat dirinya ditanya mengenai kasus 'Baladacintarizieq' yang
kini menjerat Rizieq. Ma'ruf terlihat tidak ingin mengomentari hal
itu.Menurutnya dirinya tidak mengerti apa yang menjadi duduk permasalahan
didalam kasus itu.
"Ya masalah itu kan saya tidak tahu, masalahnya apa,
kasusnya apa, itu benar atau tidak, apa ada kriminalisasi apa tidak saya tidak
tahu persis.Kalau nanti saya bilang kriminalisasi nanti ternyata bukan. Kalau
nanti dibilang bukan nanti kriminalisasi. Saya secara utuh tidak mengetahui
kasusnya," tutur Ma'ruf.
Sementara itu, pihak kepolisian juga menghimbau kepada
Rizieq agar segera kembali ke Indonesia. Imbauan itu terkait dengan pemanggilan
Rizieq sebagai saksi didalam kasus chat 'Baladacintarizieq'.
"Sama sama bertanggungjawab ya, kalau tidak salah
kenapa harus takut," kata Kepala Bagian Mitra Humas Polri Komisaris Besar
Polisi Awi Setiyono di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta
Pusat, Rabu ( 17/5/17 ).
Rizieq saat ini berada di Arab Saudi, Sebelumnya dirinya
sempat ke Malaysia dan akhirnya kembali lagi ke Arab Saudi.
"Karena masih sebatas saksi, kita masih menghimbau agar
dapat kembali segera ke Indonesia,"ujar Awi. ( Sindo Daily ).