Menteri Keuangan RI Sri mulyani Indrawati buka suara setelah
selesai memutuskan semua hubungan kemitraan dengan JP Morgan Chase Bank.
Menurut nya, pemutusan hubungan dengan pihak JP Morgan
dilakukan setelah pemerintah melakukan evaluasi, dan hasilnya kerjasama antara
pemerintah dengan JP Morgan dinilai tidak mengguntungkan pemerintah.
"Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama karena menggangap
bahwa ini akan bisa menguntungkan untuk kita dan partner pemerintah",
Ungkap Sri dalam konfrensi pers di Jakarta.
Seperti diketahui, dalam melakukan risetnya pada november
2016 lalu, lembaga keuangan tersebut telah menurunkan rekomendasi investasi di
Indonesia dari tingkat Overweight menjadi underweight.
Riset itu dianggap Kementerian Keuangan dapat berpotensi
menimbulkan kesalahpahaman yang dapat menggangu ekonomi di Indonesia. yang mana
saat ini pemerintah sedang berjuang untuk tumbuh di tenggah pelemahan ekonomi
global.
Menurut Ani, pemerintah akan menghormati semua produk yang
akan dilakukan oleh lembaga riset asalkan harus akurat, kredibel dan jelas
metodologi dalam risetnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga mengatakan,
sudah seharusnya semua lembaga partner yang bekerjasama dengan pemerintah
memiliki tanggungjawab menciptakan psikologis yang positif untuk perkembangan
ekonomi di Indonesia.
'Semakin besar namanya. dia akan semakin memiliki
Tanggungjawab yang lebih besar dari sisi kualitas dan kemampuan untuk
menciptakan Confidence" katanya.
Mesti memutuskan hubungan dengan pihak JP Morgan, pemerintah
menegaskan tidak anti kritik atas riset dari lembaga internasional.
Hanya saja, akurasi, kredibilitas dan metodologi risetnya
haruslah jelas. Pemerintah, kata Ani, perlu untuk mendengarkan apa pandangan
dari masyarakat luar atau dari lembaga yang memiliki Kredibilitas Tinggi. hal
itu menurutnya di nilai penting untuk melakukan perbaikan internal pemerintah.
Namun Ani juga mengingatkan bahwa lembaga yang bekerjasama
dengan pemerintah Indonesia, apalagi memiliki nama yang besar, serta memiliki
tanggung jawab besar untuk dapat menciptakan psikologi yang positif bagi
perekonomian.
"Bukan melakukan apa yang disebut sebagai miss leading.
oleh karena itu, setelah kami melakukan evaluasi, kami ingin semua Stakeholder
mendapat massage yang sama, mari kita bekerja secara positif",ujarnya.
Pemerintah akan melakukan perbaikan dalam seluruh kebijakan
fundamental ekonomi dan kami berharap agar kebijakan itu di recognize dan di
report. kalau memang masih ada kurang, kami akan memperbaiki" , katanya.