Sindo Daily - Jenazah pelaku peledakan bom panci Bandung Yayat Cahdiyat
dibawa langsung ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jenazah pria
tersebut langsung dilakukan autopsi.
"Sudah langsung di autopsi", ujar Kepala Instalasi
Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Komisaris Besar Dr Edi Purnomo, Jakarta
Timur, Senin ( 27/2/17).
Edi mengatakan bahwa dia belum menerima laporan apakah
pemeriksaan jenazah pelaku bom panci Bandung telah selesai dilakukan atau belum.
Diketahui jenazah Yayat dibawa dengan menggunakan mobil
ambulans yang juga dikawal oleh sejumlah kenderaan polisi. setelah sampai, dari
mobil ambulanc jenazah tersangka langsung dibawa masuk kedalam ruang forensik
untuk diautopsi.
"Ada sekitar enam orang petugas didalam, ada dua orang
dokter forensik dan empat orang lainnya itu petugas", terang Edi.
Bom panci meledak di Taman Pandawa tidak jauh dari Kantor
Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, kota Bandung, pada Senin pagi. setelah
meledakan bom panci tersebut, seorang pria langsung berlari ke arah Kantor
Kelurahan Arjuna karena dikejar oleh warga.
Petugas Brimob dari Polda Jawa Barat kemudian melakukan
pengepungan di Kantor Kelurahan tersebut.
Setelah melakukan negosiasi lebih dari dua jam lamanya,
pelaku diketahui melawan dan terakhir dilumpuhkan oleh petugas Polri. setgelah
itu pelaku dibawa dan meninggal sewaktu diperjalanan menuju ke rumah sakit.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris
Besar Martinus Sitompul mengatakan bahwa pelaku Yayat juga pernah dihukum
selama tiga tahun penjara. dirinya terlibat di dalam pelatihan militer di Aceh
pada tahun 2011 bersama beberapa orang yang juga di penjara.
"Ada dilakukan proses hukum tersangka, dijatuhi hukuman
tiga tahun penjara sejak 2012 sampai 2015", lanjut Martinus.
Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Anton Charliyan mendatangi
tempat kejadian ledakan bom panci Bandung di kawasan Cicendo,Bandung.
Dirinya mengatakan bahwa pelaku yang setelah meledakan bom
panci tersebut masuk kedalam Kantor Kelurahan dan meminta untuk membebaskan
tahanan Densus 88.
"Pelaku bersembunyi di kantor kelurahan Arjuna,
tuntutannya ingin agar tahanan yang ada di Densus 88 segera dibebaskan",
kata Anton.
Dirinya juga menyebutkan bahwa pelaku diduga juga membawa
senjata api rakitan, sebab saat akan masuk kedalam kantor kelurahan sempat
terdengar suara tembakan yang dilepaskan oleh pelaku.(Sindo Daily)